TIPS KECANTIKAN,TIPS KESEHATAN,TIP MOTIVASI AGAMA,CARI UANG DI INTERNET
29 Agustus 2009
cara cepat mendaftar paypal
CARA CEPAT MENDAFTAR PAYPAL.COM
Sebelum mendaftar siapkan data-data Anda sbb; 1.Alamat email 2.Nama 3.Alamat 4. Telepon 5.Nomor kartu kredit (Nama,Alamat,telp, yang akan anda isi harus sama dengan data kartu kredit Anda)untuk memastikan saat paypal mengecek keaslian dokumen Anda
1. Sekarang login ke paypal.com .untuk keamanan pastikan alamat situsnya tidak salah karena banyak situs lain yang menyerupai paypal. 2. setelah itu klik tulisan SIGN UP NOW untuk mendaftar 3. Pilih Negara, Indonesia lalu pilih type account yang Anda inginkan untuk pendaftar baru ,pilihlah personal account ,nantinya Anda bisa pindah ke tipe premiere account atau business account.anda bisa baca keterangannya kalau belum tau bahasa Inggris bisa terjemahkan di google.com .caranya klik kanan mouse Anda lalu pilih select All,lalu pilih copy.setelah itu anda login ke google.com,lalu pilih bagian atas terjemahan klik,muncul kotak,lalu Anda arahkan mouse kekotak lalu klik kanan kemudian KLIK dibawahnya tulisan terjemahkan. 4. Selanjutnya masukkan informasi Anda Nama,Alamat,Tlp,Email untuk mata uang gunakan U.S Dollar (contoh penulisan no tlp yang benar 0351-467650.untuk hp 0813455423).Ingat Email yang Anda masukkan akan menjadi USER NAME PAYPAL ANDA untuk LOGIN atau Bertransaksi menggunakan Paypal.Isikan Pasword Kombinasi angka dan huruf contoh ;abc123 agar lebih Aman. Pada password Recovery pilih 2 pertanyaan dan jawab gunanya untuk mendapatkan password Anda jika suatu saat terlupa,atau catat password yang Anda pilih agar tidak kehilangan account paypal Anda. Baca lagi User Agrement dan Privacy policy jika di perlukan ,centang yes.lalu isi kode pengaman yang tersedia berwarna kuning. Jika sudah yakin data yang Anda isi benar tekan SINGN UP. 5. Masukkan nomor kartu kredit Anda lalu klik Add card.(jika Anda tidak punya Kartu kredit klik cancel ,Kartu kredit bisa menyusul .jika Anda login di halaman MY ACCOUNT. 6. Setelah sign up Anda akan menerima email konfirmasi.lalu untuk mengaktifkan Paypal Anda klik link konfirmasi di email yang dikirimkan paypal.com. 7. Setelah Anda klik link konfirmasi Anda akan kembali ke paypal.com.lalu masukkan password Anda lagi lalu kilk CONFIRM lalu KLIK CONTINUE Anda akan masuk kehalaman My account. 8. Untuk link Credit card jangan centang dulu.Anda bisa melewatinya saat register,bisa verifikasi belakangan yang penting sudah punya account paypal Anda sudah bisa bertransaksi dan menerima pembayaran dari affiliasi Anda tanpa verifikasi credit card .lewati ini dan langsung klik My aacount untuk login ke member area. SELESAI Catatan penting; • Anda bisa login dan menerima pembayaran ke paypal walaupun belum verifikasi kartu kredit. • Anda bisa up grade dari personal ke premier, gratis setiap saat. • Bisa melakukan verifikasi nanti,agar bisa mentransfer uang dari paypal ke Bank di Indonesia. Klik disini UNTUK PENDAFTARAN ACCOUNT PAYPAL ANDA
CARA DAPAT DOLLAR CEPAT DAN HALAL gampang Jadilah orang yang pertama mendaftar untuk membuka account paypal dan ajak orang lain jadi referall anda
Cara mendaftar jadi referral paypal.com : 1. Loginlah ke account paypal Anda. 2. Klik referral di bagian bawah 3. Ambil link referral Anda atau Banner dengan cara copy lalu paste ke blog Anda 4. Setiap orang yang sing up (mendaftar) atas promosi Anda,Anda segera memperoleh 0,5% dari pembayaran sampai dengan $1.000USD 5. Promosikan blog Anda ke iklan bayar atau gratisan Selamat menikmati bonus Anda secara halal. JANGAN LUPA SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DAHULU DIBAWAH INI
KUNCI PINTU SURGA Dan tiada ilah (yang benar) selain Dia
Pertama dan Terakhir Ikrar bahwa tidak ada yang berhak untuk diibadahi selain Allah adalah kewajiban pertama setiap orang. Maknanya, sebelum mengikrarkan hal ini, apa pun yang dikerjakan oleh seseorang tidak ada nilainya di sisi Allah, meski ia bersedekah emas sebesar gunung Uhud. Ikrar inilah yang menjadi pembeda antara seorang muslim dengan seorang kafir.
Rasulullah saw. bersabda: “Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’, maka siapa yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ terjagalah dariku harta dan jiwanya kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya itu urusan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan ikrar itu pula kewajiban yang terakhir. Maknanya, saat seseorang dijemput maut, hatinya mesti dalam keadaan mengikrarkan hal ini. Jika demikian halnya ia akan mendapatkan kebahagiaan abadi, sedangkan jika sebaliknya yang didapatkannya adalah api yang menyala selama-lamanya.
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ niscaya masuk surga.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Kunci Bergerigi
Ketika menjelaskan perihal hadits di atas, Imam Bukhari menyitir pernyataan Wahab bin Munabbih (34-110 H), seorang tabi’in, saat ditanya tentang ungkapan ‘Laa ilaaha illallaah’ adalah kunci surga. Wahab bin Munabbih tidak menampik pendapat itu. Beliau membenarkannya dengan memberikan catatan.
Katanya: “Setiap kunci pastilah bergerigi khusus. Maka jika kamu membawa kunci dengan gerigi yang tepat, pintu pun terbuka untukmu, sedangkan jika gerigi kuncimu tidak tepat pintu pun tak akan terbuka.”
Berangkat dari pernyataan Wahab bin Munabbih inilah para ulama menjelaskan bahwa gerigi yang dimiliki oleh kunci surga ‘Laa ilaaha illallaah’ ada tujuh. Jika diri kita memilikinya dengan tepat, pintu surga terbuka untuk kita. Ketujuh gerigi itu adalah:
1. Ilmu
Seorang yang mengikrarkan ‘Laa ilaaha illallaah’ mestilah mengerti makna dan konsekuensi kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ yang diucapkannya. Tanpa diikuti pemahaman dan ilmu yang benar tentang makna dan konsekuensinya, ikrar seseorang takkan bermakna. Apalah makna ucapan seorang yang mabuk yang hanya memahami sebagian dari ucapannya? Atau ucapan orang tidur, bermimpi, dan ‘ngelindur’?
Allah berfirman: “Ketahuilah bahwa tiada ilah (yang haq) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19)
Rasulullah saw. juga bersabda: “Barangsiapa mati sementara ia mengerti bahwa tidak ada ilah (yang haq) selain Allah, niscaya masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Yakin
Setelah mengilmui dan mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ supaya ikrarnya diterima Allah, seseorang mestilah yakin akan hal itu. Keyakinan yang tidak disertai keraguan sedikitpun.
Al-Qurthubi menyatakan: “Pelafalan dua kalimat syahadat saja tidaklah cukup (sebagai syarat masuk surga); harus ada keyakinan hati.”
Pernyataan beliau sesuai dengan firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yan benar.” (QS. Al-Hujurat: 15)
3. Menerima
Karena keimanan seseorang tidak berhenti pada keyakinan, maka apa pun yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ harus diterima. Menolak satu perkara saja sama dengan menolak keseluruhannya. Yang demikian itu karena apa-apa yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ adalah satu kesatuan yang jika dipisah-pisahkan menjadi tidak berarti.
Jika perkara yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ berupa kabar maka wujud penerimaan kita adalah meyakini kebenarannya; jika itu sudah terjadi kita yakin bahwa itu sudah terjadi, dan jika itu belum terjadi kita pun mesti yakin bahwa itu pasti terjadi. Adapun jika perkara yang ditunjukkan dan menjadi konsekuensi kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ berupa perintah atau larangan maka kita tidak boleh meyakini kebalikannya. Yang wajib adalah yang diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya; yang haram adalah yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya juga.
4. Patuh
Yang dimaksud patuh di sini adalah pangkal kepatuhan atau iradah (kehendak) hati. Maksudnya: saat menghadapi ayat-ayat perintah atau larangan, tidak boleh terdetik di hati kita keengganan atau kesombongan untuk melaksanakannya. Bukankah Iblis dilaknat dan dicap kafir karena enggan dan sombong?
“Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga menjadikan kamu (Nabi Muhammad saw.) hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’: 65)
Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa orang yang tidak melaksanakan perintah atau melanggar larangan belum tentu ia enggan dan sombong terhadap perintah atau larangan itu. Bisa jadi ia lalai, tidak sengaja, atau terpedaya oleh tipuan setan seperti halnya Adam yang mendekati pohon ‘terlarang’. Dan Adam tidak dilaknat dan tidak dicap kafir oleh Allah karena pelanggaran yang dilakukannya itu.
5. Sebenar-benarnya
Maksud sebenar-benarnya (shidiq) di sini adalah tidak menipu Allah (baca: menipu diri sendiri) dan tidak bermain-main dalam mengucapkan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’. Ibnu Rajab Al-Hambali menyatakan bahwa orang yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ lalu ia mentaati setan dan hawa nafsunya dalam bermaksiat kepada Allah dan menyelisihinya, sama saja ia telah bermain-main dengan ucapannya. Perbuatannya mendustai ucapannya.
Allah berfirman: “Di antara manusia ada yang mengatakan, ‘Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian’ padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 8-9)
6. Ikhlas
Ikhlas artinya memurnikan setiap perkataan dan perbuatan hanya karena Allah. Maknanya, apa pun perkataan dan perbuatan yang menjadi konsekuensi dari kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ mesti dihadirkan karena Allah, bukan selain-Nya. Yang demikian itu karena suatu perkataan atau perbuatan tidak akan diterima oleh Allah jika diikuti dengan riya’ atau sum’ah.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah swt. berfirman: “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan hal mana ia menyekutukan-Ku dengan selain-Ku dalam amalan itu, niscaya aku tinggalkan ia dan sekutunya.” (HR. Muslim)
7. Cinta
Yang dimaksud cinta di sini adalah mencintai kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’, semua konsekuensinya, dan mencintai orang-orang yang komitmen kepadanya. Kemudian membenci dan memusuhi apa saja yang bertentangan dengan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’. Begitu pun dengan orang-orang yang menentangnya.
Allah berfirman: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)
Mengertikah Para Sahabat?
Kadang muncul pertanyaan, apakah para sahabat dulu juga mengerti bahwa gerigi kunci ini ada tujuh? Bagi yang mengerti bagaimana kodifikasi suatu ilmu itu hadir mestinya tidak kesulitan menjawab pertanyaan ini. Sebab, adanya para ulama menyatakan bahwa gerigi kunci ini ada tujuh adalah karena mereka mengkaji bagaimana kehidupan para sahabat; dan mereka mendapati bahwa meski para sahabat tidak tahu gerigi yang tujuh itu tetapi kehidupan mereka mencerminkan bahwa ketujuh gerigi itu sudah mendarah daging dengan mereka.